Dukungan Masyarakat pada Caleg Perempuan

Calon Legislatif DPRD Kabupaten Asahan periode 2024/2029 Daerah Pemilihan Kecamatan Kota Kisaran Timur dan Kecamatan Kota Kisaran Barat (Foto: Dok Sigapnews)
SIGAPNEWS.CO.ID | ASAHAN - Upaya kaum perempuan untuk duduk di parlemen kini mendapat dukungan dan berbagai harapan dibebankan pada mereka. Beragam alasan mengapa warga masyarakat mendorong keterwakilan perempuan di legislatif, diantaranya untuk keseimbangan.
Social kontrol masyarakat di Asahan, Muhammad Roy Efendi mengatakan calon legislatif perempuan yang terpilih pada Pemilu 2014, dianggap mampu mengakomodasi aspirasi dan kebutuhan perempuan di berbagai sektor, termasuk dalam kebijakan publik.
"Hanya legislatif perempuan yang mampu 'memerempuankan' kaum perempuan, hak-hak perempuan harus diakomodasi," katanya.
Dia mengatakan berbagai sektor kebijakan publik belum memperhatikan kebutuhan khusus dari perempuan. "Coba kita lihat, di berbagai lokasi pelayanan publik, pasar, terminal dan lokasi lainnya, ibu-ibu pusing mencari tempat tersembunyi untuk menyusui anak mereka, atau mencari kain untuk menutupinya," kata dia.
Dengan adanya keterwakilan perempuan di DPRD Asahan, kebutuhan khusus tersebut diyakini mampu diperhatikan serta diperjuangkan. "Hal seperti inilah yang disebut 'memperempuankan' perempuan, kapan lagi kita menghargai dan menghormati hak-hak perempuan," kata Roy.
Lebih lanjut, menurut dia, masyarakat atau negara yang baik dapat terlihat dari baiknya perempuan dan perempuan akan menjadi terhormat jika hak-hak mereka sebagai wanita dihormati.
Ketua Women Crisis Center (WCC) Kabupaten Asahan, Herni Sufiani mengatakan keterwakilan perempuan di legislatif juga dibutuhkan untuk memperbaiki pendidikan dan keterampilan perempuan.
"Masih banyak perempuan yang tidak memiliki keterampilan sehingga membuat mereka hanya menjadi ibu rumah tangga, sedangkan mereka bisa dan memiliki kapasitas lebih dari seorang IRT," kata dia. Kurangnya keterampilan kaum perempuan kata dia, mengakibatkan sulitnya perekonomian keluarga, karena pendapatan keluarga hanya berasal dari suami.
"Oleh karena itu, keluarga menjadi pra-sejahtera, sulitnya ekonomi mengakibatkan kekerasan dalam rumah tangga, sehingga hal ini yang membuat derajat wanita menjadi rendah," kata dia.
Dengan majunya ibu Suriani Putri, SH maka keterwakilan perempuan yang kapabel di legislatif, menurut dia, justru semakin mampu memperjuangkan kebutuhan dasar perempuan sehingga meningkatkan kualitas yang berdampak kepada peningkatan kesejahteraan.